kuliner

Memburu Durian, Mencumbu Keaslian dari Indonesia

Durian mungkin adalah salah satu buah yang kontroversial. Meski banyak yang memujanya, durian juga dibenci. Buktinya adalah larangan untuk makan durian di sembarang tempat. Beberapa hotel, meskipun berada di daerah sentra penghasil durian, melarang penikmatnya untuk memakan durian di kamar hotel. Pasalnya, durian dikenal akan baunya yang sungguh menyengat dan kadang membuat olfaktorimu memberikan sinyal mual pada perut. Belum lagi soal cara menghilangkan baunya. Bau durian, mungkin, adalah musuh. Sementara daging durian sendiri adalah sahabat bagi para penikmatnya.

Penikmat durian di Indonesia jelas memiliki keuntungan sendiri. Apalagi kalau bukan aneka ragam  durian unggulan yang rasanya sungguh bikin liur menetes dan bibir berdecak aduhai. Memimpikan durian berarti bersiap meluapkan hasrat yang sama seperti hasrat untuk melakukan cipok klomoh. Mereka pun merasa tak afdal juga kalau hanya bisa memagut daging durian yang itu-itu saja.  Maka, sudah sepantasnyalah kita menyelisik jenis-jenis durian asli Indonesia beserta daerah penghasilnya berikut ini.

Durian Petruk Asli Jepara

sumber:jayakartanews.com

Kalau kamu mengira bentuk durian ini menyerupai salah satu tokoh punakawan, maka kamu tentu salah belaka. Seperti ikan Mujair, Durian ini diberi nama sesuai dengan nama penemunya. Petruk adalah seorang lelaki yang juga adalah warga Dukuh Randusari, Kabupaten Jepara. Durian Petruk mempunyai ciri khas yakni bentuknya yang bulat panjang layaknya telur yang terbalik. Selain itu, daripada hijau mangkak seperti durian pada umumnya, kulit durian petruk lebih condong ke warna hijau kekuningan. Baunya sendiri tidak tajam menusuk, dengan warna daging durian bercorak kuning, berserat halus, bertekstur sedikit lembek namun terasa manis dan legit.

Durian Lay Dari Kalimantan

sumber:flickr.com (windi_ckt)

Seperti Bung Karno, durian ini pernah merasakan dibuang dari dari tanah aslinya: Kalimantan. Namun,  durian lay/lai kini menjadi buah andalan setelah disilangkan dengan durian Rancamaya. Durian lay asli memang memiliki rasa yang sepet bahkan cenderung pahit apabila diklomot secara brutal. Tidak ada yang berminat mencicipinya saat itu. Lay yang dikenal sekarang adalah hasil persilangan sehingga didapat durian berukuran kecil, lonjong, dengan warna kulit kuning ke arah oranye. Aroma durian yang khas tidak tercium dari luar seperti durian lay pada aslinya. Yang berbeda tentu teksturnya yang kering, kurang legit dari durian lainnya, dengan rasa manis yang khas tidak terlalu keras.

Durian Bokor yang Ada di Majalengka

Kalau kau bertamasya bersama teman kerja atau keluarga di Blok Sinapeul, Desa Ujung Berung, atau di sepanjang jalan Raya Rajagaluh, sempatkanlah melongok ke kanan kiri jalan. Di sana, banyak sekali penjual menjajakan buah durian. Cobalah singgah sekejap dan menyicip kenikmatannya. Selain dikenal dengan nama Durian Bokor, durian lokal ini juga dijuluki sebagai Durian Sinapeul. Durian Bokor sendiri hanya merupakan salah satu dari empat jenis durian unggulan dari daerah ini. Selain Bokor, ada juga  Durian Perwira, Durian Sriwig, dan Durian Cangpis. Bentuk durian bokor panjang dan menyimpan daging durian yang sangat tebal, berwarna kuning dan cenderung kering dengan citarasa pahit sedikit manis.

Lezatnya Durian Tembaga

sumber:kompasiana.com

Riau juga tak mau kalah dalam perlombaan menyimpan jenis durian unggulan. (Perlombaan paan~). Apalagi kalau kamu sedang berkunjung ke kota Siak, 98 km barat laut Pekanbaru. Di sana, pecinta durian akan menemukan durian tembaga yang selalu dinantikan saat musim panennya tiba, walaupun tembaganya ga tembaga-tembaga amat. Dari luar, durian ini tidak berbeda dari durian lain. Tetapi, bung, jika kau kerat kulitnya lalu kau belah, niscaya akan kau temukan ciri khasnya yang cukup nyata. Bahkan, kadang, hanya ada satu biji durian di setiap ruas buahnya. Para penikmat durian pasti akan ternganga untuk mencoba merasakan sensasi menyantap seruas daging durian yang utuh, tebal dan besar.

Mahsyurnya Ucok Durian Medan

sumber:satukanindonesia.com

Durian Ucok memiliki pesona yang tak terbantahkan. Konon kalau kau ke Medan tetapi tiada sekalipun menyisir daging durian ucok, maka sebenarnya perjalananmu ke sana sia-sia. Bahkan, Jokowi pun sepakat dalam persoalan ini. Kedai Ucok Durian sendiri buka 24 jam. Di sana, kau bisa merasakan durian Medan yang khas manis, legit dan pahit sekaligus. Merek berpadu dengan asyik saat dimakan di tempatnya langsung. Bingung memilih durian yang bagus? Serahkan saja pada Ucok untuk memilihkan durian paling enak ketika berkunjung ke kedainya di Medan, tentunya setelah mendapatkan tiket Citilink promo menuju kota ini.

Buat yang ingin merasakan durian-durian unggulan khas Indonesia ini, pastikan kamu telah mempelajari dengan tepat kapan waktu panen di masing-masing daerah. Saat waktu panen tiba, itulah saat yang pas untuk terbang langsung mencicipi di tempat aslinya.

873 Comments

  • Avant Garde

    Saya sering, eh..maksudnya beberapa kali ke Medan dan belum ke durian ucok, jadi belum sah ke Medan ya mas… :-/
    Beberapa orang memang benci durian yah… Teman saya juga ada yg alergi durian, cium baunya aja udah mual… Pas pesta durian di kantor, dia pingsan… kasian

Leave a Reply to Avant Garde Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *