Pentingnya untuk Sesekali Bersepi-sepi dengan Alam
Di rumah itu mereka tinggal berdua. Bertiga dengan waktu. Berempat dengan buku. Berlima dengan televisi. Bersendiri dengan puisi. (Joko Pinurbo – Jendela) Rata-rata orang memang menyukai kehingaran dan keramaian. Atau, paling tidak, menemui kehingaran dan keramaian…
Dari Sepucuk Pagi di Sungai Kuin
Menyesuaikan diri akibat perpindahan bagian waktu mungkin akan selalu menjadi soal yang tak bisa saya atasi. Bergeser satu jam saja, pola tidur saya sudah rusak. Apalagi jika bergesernya jauh lebih banyak. Perlu beberapa hari untuk membuat metabolisme tubuh kembali…
Busana adalah Identitas
Sekurang-kurangnya, dua stel kemeja berwarna biru-muda-agak-tua-sedikit-yang-memiliki-kode-pantone-658c pasti selalu tersedia di lemari setiap PNS Kementerian Keuangan. Soalnya, peraturan perklambian menegaskan betul kalau PNS Kemenkeu harus mengenakan kemeja itu, berpadu dengan bawahan biru tua, saban Rabu. Maka, haram hukumnya…
Fast Fashion adalah Kegelapan Kita
Tiada yang menyangka kalau April yang cerah di Dhaka seketika berubah muram saat Rana Plaza, sebuah gedung 8 lantai di pusat kota, amblas dan menewaskan 1134 orang serta melukai sekitar 2500 lainnya. Tangis dan duka pun meruap…
Mengerat Senja di Pelabuhan Sunda Kelapa
Matahari belum surut dan sore belum begitu rapi waktu saya beranjak ke arah utara. “Kalau Jakarta sedang tidak panas dan jalanan juga sedang tidak ramai, pergilah ke Pelabuhan Sunda Kelapa”, kata seorang teman. Ia mengucapkannya beberapa bulan…
Sati, Jihad, dan Mereka yang Mendatangi Kematian
sebuah tanya tentang kematian Meskipun suaminya telah tiada, Dewi Anggraini tetap bergeming terhadap rayuan Arjuna. Ia lebih memilih melakukan bela pati, mengakhiri nyawanya sendiri, daripada menjadi istri Sang Lelananging Jagad. Anggraini mengikrarkan cintanya hanya kepada Ekalaya. Cinta…